Rabu, 11 Januari 2012

PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PENGANGGURAN

Pertumbuhan Penduduk.
Masalah pertumbuhan penduduk sesungguhnya tidaklah terlalu mendasar andaikata semua faktor-faktor kebutuhan selalu siap (tumbuh) mengikuti perkembangan laju pertumbuhan penduduk. Faktor-faktor pangan, air minum, lahan, pemukiman/perumahan, pendidikan, angkatan kerja, dan lain-lain, pertumbuhannya terlalu terbatas terutama bagi mereka yang hidup di negara-negara sedang berkembang. Lebih-lebih lagi bila dihubungkan dengan pengadan energi alam seperti minyak, gas bumi, barang-barang tambang dan minral, karena sifatnya nonrenewable, atau tidak dapat diperbaharui lagi.
  Seperti telah dibicarakan sebelumnya, setiap terjadi pertumbuhan penduduk selalu menuntut pertumbuhan faktor-faktor persediaan kebutuhan (supply). Karenanya, kecenderungan pertumbuhan penduduk yang kian pesat, akan pula diikuti dengan pengurasan kemampuan-kemampuan alam; pengorbanan sumber daya berupa punahnya keanekaragaman hayati, pencemaran serta tersitanya sumber daya alam lingkungan (natural resources).
   Kita seringkali menyaksikan kemerosotan ekosistem di suatu tempat. Misalnya di sekitar DAS Ciliwung atau Kali Brantas yang kondisinya sudah mengalami penurunan mutu; airnya mengalami penurunan debit, tercemar dan kotor. Kondisi ini merupakan salah satu dampak kecenderungan pertumbuhan penduduk yang begtu cepat. Benturan ekologi bersumber dari kenyataan ekosistem, di mana di sekitar DAS-DAS itu bermukim penduduk secara ilegal karena tidak tertampung lagi di pemukiman-pemukiman yang layak dan sehat; masyarakat sekitarnya banyak memanfaatkan sungai secara tidak wajar: membuang sampah, mengeruk pasir dan kerikil, menebang pepohonannya, mendirikan rumah-rumah secara liar di bantaran sungai, dan lain sebagainya.
   Akibatnya, ekosistem DAS mengalami kemerosotan kualitas (terjadi pendangkalan, erosi, pencemaran serta peluapan yang cepat di musim hujan) dan harta (asset) lingkungan pun berkurang (ingat, DAS merupakan sumber daya yang sangat potensial).
   Contoh tersebut memang disederhanakan, tetapi tampak adanya sifat interdependensi atau interrelasi satu dengan yang lain antara tuntunan kebutuhan dengan ekosistem lingkungan.
  Pertumbuhan penduduk suatu lingkungan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu tingkat kelahiran hidup dan tingkat kematian. Angka kelahiran yang tinggi disebabkan oleh kemajuan teknologi dan kesehatan. Kemajuan teknologi dan perkembangan industri, menyebabkan banyak keluarga memiliki kondisi perekonomian yang lebih baik sehingga cukup beralasan untuk memiliki lebih banyak anak. Gizi yang baik membuat ibu lebih sehat sehingga meningkatkan kualitas kesehatan ibu yang kemudian berdampak menekan angka kematian bayi.
  Pertumbuhan penduduk berdampak serius terhadap lingkungan. Kebutuhan penduduk untuk memiliki hunian menyebabkan banyak hutan dan lahan pertanian ditebang dan dialihfungsikan menjadi perumahan. Berkurangnya wilayah hutan sebagai daerah resapan dan penyimpan air, menyebabkan erosi tanah dan degradasi (penurunan kualitas tanah) lahan menjadi semakin luas.
  Semakin banyak jumlah penduduk di bumi ini, berarti semakin banyak jumlah makanan yang dibutuhkan. Padahal, jumlah lahan pertanian semakin berkurang karena berubah menjadi bangunan dan industri. Persediaan ikan dan sumber makanan laut juga semakin berkurang karena rusaknya ekosistem di laut akibat pencemaran dan endapan material (akibat erosi). Hal ini tentu saja mengkhawatirkan, karena jika kekurangan bahan makanan dibiarkan terjadi, akan menimbulkan masalah kelaparan dan kemiskinan. Hanya mereka mampu membeli pangan dengan harga tinggi yang mungkin bisa bertahan hidup.

Pendapat saya mengenai pengangguran
Penganguran adalah angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan. Tingginya jumlah angkatan kerja yang tidak diikuti jumlah lapangan pekerjaan yang memadai menimbulkan angka persaingan yang tinggi antar pencari kerja. Persaingan yang tinggi menuntut seseorang untuk memiliki tingkat pendidikan dan keahlian yang tinggi pula. Di negara maju, laju pertumbuhan penduduk cenderung kecil dan jumlah penduduk tidak begitu besar sehingga pemerintah masih mampu menyediakan peluang kerja sebanding dengan pertumbuhan penduduk.
  Tingkat pendidikan penduduk di negara maju sangat baik sehingga menghasilkan sumber daya manusia dengan kualitas keterampilan yang sesuai dan yang dibutuhkan lapangan pekerjaan. Hal tersebut menyebabkan tingkat pengangguran di negara maju tidak sebesar di negara berkembang. Negara berkembang umumnya memiliki jumlah penduduk yang besar sehingga pemerintah kesulitan menyediakan lapangan pekerjaan yang sebanding dengan jumlah penduduk. Kualitas sumber daya manusia di negara berkembang juga tidak sebaik di negara maju. Dampaknya, angka pengangguran melonjak tinggi dan akhirnya menjadi permasalahan serius di negara-negara berkembang.
  Pengangguran memiliki efek samping yang bervariasi, namun kecenderungannya bersifat negatif. Karena tidak memiliki penghasilan yang tetap, sebagian dari penganggur cenderung melakukan hal-hal yang tidak sesuai norma untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Inilah yang menyebabkan tingginya angka kriminalitas.
   Namun, dengan kemajuan teknologi, saat ini banyak keahlian dan keterampilan yang bisa dipelajari sendiri oleh setiap orang melalui internet dan buku tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Hal ini memunculkan inspirasi dan ide kreatif bagi sebagian masyarakat untuk menjadi perilaku wiraswasta atau usaha sendiri. Jika sebagian besar pengangguran memiliki kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja bagi merka sendri, bahkan bagi orang lain. Bisa dibayangkan bagaimana roda perekonomian masyarakat ini dapat berjalan tanpa harus bergantung pada sektor formal. Alternatif tersebut merupakan salah satu cara untuk mengurangi angka pengangguran yang terus meningkat di negara berkembang. Pemerintah Indonesia dan pemerintah negara-negara berkembang lain sudah memulai program tersebut, dengan memberikan bantuan modal usaha kecil dan menengah, maupun industri rumah tangga. Tujuan program tersebut menurut saya untuk memberdayakan masyarakat golongan menengah ke bawah dan pencari kerja dalam meningkatkan kesejahteraan mereka masing-masing.
  Pengangguran disebabkan karena Angaktan kerja terus meningkat jumlahnya dan pertumbuhan kesempatan kerja seimbang dengan pertumbuhan angkatan kerja, angkatan kerja yang sedang mencari kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta oleh dunia kerja, kemalasan seseorang, dan lebih mementingakan bermain dari pada mensejahterakan hidup di bidang ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar